Di setiap posisi, Manchester United dan Arsenal memiliki sejumlah pemain berkelas yang akan saling berhadapan satu sama lain di Old Trafford akhir minggu ini.
OLEH ADHE MAKAYASA & ANUGERAH PAMUJI Malam nanti akan tersaji duel antara Manchester United dan Arsenal di Old Trafford. Diyakini laga akan berjalan seru dan menarik, mengingat kedua tim mengusung misi yang penting.
Selain itu, kualitas pemain dari masing-masing tim mengisyaratkan akan terjadi duel dahsyat di antara mereka. Lini per lini kedua tim memang dihuni oleh pemain papan atas dunia.
Berikut analisis Goal Indonesia mengenai duel lini per lini antara Manchester United dan Arsenal jelang pertemuan kedua tim malam nanti:
Meski baru mengemas dua clean sheets dan telah dibobol sebanyak 13 kali dalam 10 pertandingan di Liga Primer musim ini, namun sosok De Gea merupakan salah satu faktor penting kekuatan United di lini belakang. Dari 10 kali bermain, pemuda asal Spanyol itu telah melakukan 24 penyelamatan guna menghindarkan timnya dari kebobolan yang lebih banyak. Adapun dari gol-gol yang masuk ke gawangnya, bisa dicermati pula bila mantan pemain Atletico Madrid itu lemah ketika menghadapi serangan lewat open play, yang di mana sembilan gol lawan datang dari skema tersebut. Sementara, tiga lainnya datang dari sepak pojok dan sebuah tendangan bebas.
Performa Szczesny dari musim ke musim terus mengalami peningkatan. Kiper asal Polandia ini telah mampu menunjukkan performanya sesuai harapan. Meski sejauh ini telah kemasukan sembilan gol dari sembilan laga berlalu, kepercayaan penuh tetap diberikan Arsene Wenger. Buktinya, belakangan Szczesny sudah ditawari perpanjangan kontrak oleh manajemen, walau The Gunners sempat digosipkan hendak mendatangkan kiper yang lebih memiliki nama besar semisal Julio Cesar di bursa transfer musim panas lalu.
Kapten United ini merupakan pemain utama di barisan pertahanan. Meski baru bermain di tujuh pertandingan, namun pria Serbia itu telah melakukan total 87 clearances, 10 intersep dan dua kali memblok bola hasil tendangan lawan di depan gawang. Selain itu, di musim ini Vidic juga baru membuat dua kesalahan, satu ketika melawan Sunderland dan berbuah gol, dan satu lainnya saat bertandang ke markas Manchester City, yang hanya mengancam gawang De Gea. Selebihnya, ia luar biasa.
Penampilan Per di lini belakang tak terlalu menonjol. Namun, pengalamannya dapat memberi garansi aman untuk pertahanan tim. Tak heran jika ban kapten menjadi miliknya musim ini, di kala Thomas Vermaelen absen karena cedera. Dari sembilan laga berlalu, Per hanya sekali absen. Arsene Wenger tentu tahu betul betapa fundamentalnya si 'Big Fucking German'. Postur besar dan tinggi menjadi kelebihannya untuk beradu bodi dan memenangkan duel udara dengan para juru gedor lawan.
Carrick bisa dibilang sebagai penampil paling baik dan konsisten bagi The Red Devils di ajang Liga Primer. Dari sembilan kali turun ke lapangan, gelandang asal Inggris itu mencatatkan 537 operan sukses, atau jika dirata-rata akan mendapatkan angka sebesar 87 persen. Selain kemampuannya dalam mengalirkan bola, sosok 32 tahun ini juga kerap memenangi duel daerah, dengan ia yang telah mencatatkan 67 persen kemenangan saat berduel satu lawan satu melawan pemain lawan.
Publik Arsenal tak henti-hentinya memuja si raja assist satu ini. Tak perlu waktu lama, Ozil sudah bisa mencuri hati fans. Sejak kedatangannya ke Emirates, Ozil terus mendemonstrasikan pengaruh besarnya pada tim. Di kaki Ozil, pola serangan Arsenal menjadi lebih kreatif. Total tiga assist dan dua gol sejauh ini membuktikan jika investasi Arsenal pada dirinya dengan menjadikannya sebagai pemain termahal dalam sejarah klub tak sia-sia. Wajar bila kemudian Ozil disebut-sebut sebagai generasi penerus Dennis Bergkamp.
Dari sembilan penampilan di ajang Liga Primer musim ini, Van Persie sudah mengemas enam gol, atau sepertiga dari total gol yang telah dikemas Setan Merah. Dalam hal ini, striker asal Belanda itu mencatatkan gol-golnya hanya dari 13 shots on target, terlepas catatan shots off targetnya yang berjumlah 12. Dengan diberi perintah untuk berkonsentrasi di lini depan, maka Van Persie bisa fokus sepenuhnya untuk menyerang karena ia didukung pemain kelas dunia lainnya yang berdiri tepat di belakangnya, yakni Wayne Rooney.
Giroud seperti menemukan jati dirinya kembali di musim ini. Melalui pramusim yang gemilang, performa positifnya berlanjut hingga ke liga. Gol tunggalnya di derby London Utara kontra Tottenham, lalu beberapa gol krusial lainnya termasuk kala mengantar Arsenal tetap bertahan di puncak dengan melibas Crystal Palace 2-0 melengkapi torehan lima golnya hingga pekan kesembilan. Namun gol bukan satu-satunya yang menandai performa gemilang Giroud. Striker Prancis ini ternyata aktif juga memberi kesempatan rekan-rekannya mencetak gol, di mana empat assist sejauh ini telah dikoleksinya.
Belum ada komentar untuk "SPESIAL: Duel Lini Per Lini Manchester United Kontra Arsenal"
Posting Komentar